30 Nov 2021
Bekerja sepanjang hari sangat menguras energi, baik secara fisik maupun mental. Kelelahan yang disebabkan olehnya bisa membuat konsentrasi menurun, sehingga produktivitas menurun. Pada kondisi seperti ini, otak butuh peptida.
Peptida merupakan sebuah komponen protein yang terdiri atas 3-20 asam amino. Hampir sama dengan protein, hanya saja jumlah asam amino yang menyusunnya lebih sedikit. Sebuah penelitian yang dilakukan tim peneliti dari Jepang dan Indonesia di tahun 1996 pun mengungkap peptida dapat meningkatkan konsentrasi.
Dikutip dari Journal of Physiological Anthropology, Jumat (28/2/2014), para peneliti menunjukkan bahwa daging ayam mengandung beberapa peptida penting yang berguna untuk menjaga fungsi otak. Seperti disebutkan dalam jurnal tersebut, di antaranya adalah CAR dan ANS.
Menurut para peneliti, asam amino yang terkandung dalam peptida tersebut dibutuhkan untuk mensitesis cerebral neurotransmitter. Makin banyak neurotransmitter terbentuk, kebugaran otak akan semakin terjaga sehingga tidak mudah kehilangan konsentrasi.
Fungsi otak juga dipengaruhi oleh asupan protein, nutrisi yang juga tersusun atas berbagai jenis asam amino. Protein dibutuhkan dalam pembentukan sel-sel otak di bagian tertentu, antara lain hippocampus dan brainstem atau batang otak.
Lantas, darimana peptida bisa diperoleh? Peptida sebenarnya terkandung dalam segala jenis protein. Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini sumber makanan yang paling kaya peptida:
1. Susu dan segala jenis produk turunannya. Dalam sebuah artikel di tahun 2005 disebutkan bahwa peptida yang terkandung dalam protein susu seperti casein dan whey dapat memberikan efek terapi, termasuk antimikroba, antitrombosis sekaligus imunomodulator.
2. Telur. Sebuah studi yang dipublikasikan tahun 2011 di jurnal North American Menopause Society mengungkapkan peptida khusus yang ada dalam kuning telur atau biasa disebut 'egg yolk water-soluble peptide (YPEP)' terbukti dapat melindungi metabolisme tulang, atau berpotensi mengatasi osteoporosis.
3. Biji-bijian seperti jagung, beras dan gandum. Sebuah studi yang dilaporkan dalam International Journal of Biological Sciences di tahun 2011 mengatakan peptida dalam beras berpotensi melawan Alzheimer.
4. Kedelai. Salah satu studi yang mengungkapkan manfaat kedelai dilaporkan pada tahun 2009. Studi ini memastikan bahwa peptida dalam kedelai yang dikenal dengan 'isoflavone-deprived soy peptide' terbukti dapat menekan tumor serta mencegah kanker.
5. Saripati ayam. Manfaat peptida serta protein dalam daging ayam dibuktikan oleh para peneliti dalam sebuah eksperimen yang melibatkan 20 mahasiswa. Para mahasiswa menjalani tes mental, sebagian sambil mengonsumsi saripati ayam dan sebagian lagi hanya mendapatkan plasebo sebagai pembandingnya.
"Kami menyimpulkan bahwa saripati awam memiliki potensi untuk memetabolisme senyawa penyebab stres dalam darah, dan memacu pemulihan dari keletihan secara mental," tulis para ilmuwan dalam penelitian berjudul 'Effect of Chicken Extract on the Recovery from Fatigue Caused by Mental Workload' tersebut.
Sumber :
detikHealth